Gamelan Jawa II

-

1.      IDENTIFIKASI DAN ORGANOLOGI GAMELAN
            Dalam identifikasi gamelan ini kami gunakan jenis gamelan Gedhe Kuna, yaitu gamelan dengan ricikan logam atau perunggu jenis nada Slendro dan Pelog. Dari daftar jenis gamelan Gedhe Kuna di bawah ini terdapat dua kelompok gamelan, yaitu gamelan logam (cetak tebal/bold) dan gamelan non logam.


No

Nama Ricikan

Jumlah SL

Jumlah PL

Keterangan
1
Rebab
1 buah
1 buah
Dg plangkan
2
Gender Barung
1 rancak
2 rancak
@ 14 bilah
3
Gender Penerus
1 rancak
2 rancak
@ 14 bilah
4
Gambang
1 rancak
1 rancak
Dg sorongan
5
Suling
1 buah
1 buah
Dg plangkan
6
Clempung
1 buah
1 buah
@14 dawai dbl.
7
Kendhang Gedhe
1 buah

Dg plangkan
8
Kendhang Ciblon
1 buah

Dg plangkan
9
Kendhang loro
1 buah

Dg plangkan
10
Bonang Barung
1 rancak
1 rancak
Sl : 10 pencon
Pl : 14 pencon
11
Bonang Penerus
1 rancak
1 rancak
Sl : 10 pencon
Pl : 14 pencon
12
Slenthem
1 rancak
1 rancak
@ 7 bilah
13
Demung
1 rancak
1 rancak
@ 7 bilah
14
Saron Barung
2 rancak
2 rancak
@ 6 bilah
15
Saron Penerus
1 rancak
1 rancak
@ 6 bilah
16
Kethuk
1 pencon
1 pencon
Dg rancakan
17
Kempyang
1 pencon
1 pencon
Dg rancakan
18
Kenong
3 pencon
2 pencon
Dg plangkan
19
Engkuk
1 buah

Engkuk dan Kemong 1 gayor
20
Kemong
1 buah


21
Kempul
3 pencon
2 pencon
Dg gayor
22
Gong Suwukan
2 pencon
2 pencon
Dg gayor
23
Gong Gedhe
1 pencon
1 pencon
Dg gayor
24
Kemanak
1 pasang

2 buah
25
Kecer
1 buah

4 keping
26
Keprak dan Kepyak
1 buah

Kepyak: 3 keping
27
Kotak tabuh
1 buah
1 buah

     Gamelan Gedhe Kuna laras Slendro dan laras Pelog nada tumbuknya  adalah lima,   dari generasi yg lebih tua. Gamelan tumbuk lima memiliki  kempyung murni atau kwint murni bila dibanding tumbuk enem.
Pengelompokan Gamelan berdasarkan jenis bahan dasar pembuatnya dan jumlah masing2 ricikannya:
a.     Kelompok Gamelan Logam (Slendro):
1.     Gender Barung                                            = 14 bilah
2.     Gender Penerus                                           = 14 bilah
3.     Bonang Barung                                           = 10 pencon
4.     Bonang Penerus                                          = 10 pencon
5.     Slenthem                                                     = 7 bilah
6.     Demung                                                       = 7 bilah
7.     Saron Barung                                              = 6 bilah
8.     Saron Penerus                                             = 6 bilah
9.     Kethuk                                                        = 1 pencon
10. Kempyang                                                   = 2 pencon
11.  Kenong                                                        = 5 pencon
12.  Kenong Japan                                              = 1 pencon
13.  Kempul                                                        = 5 pencon
14.  Gong Suwuk                                                = 3 pencon
15.   Gong Besar                                                  = 1 pencon
16.   Engkuk-Kemong                                          = 2 pencon
17.   Kecer                                                            = 4 keping
18.   Kepyak                                                         = 3 keping
b.     Kelompok Gamelan Non logam :
1.     Rebab
2.     Clempung
3.     Gambang
4.     Suling
5.     Kendhang gedhe
6.     Kendhang ciblon
7.     Kendhang ketipung
8.     Kemanak
9.     Keprak

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gamelan IV

-
Gambar
LARAS              Laras memiliki arti kata lurus, serasi atau kesesuaian. Kalau terkait suara,   menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata ‘laras’ berarti   tinggi rendahnya nada   ( suara, bunyi musik dan sebagainya ). Maka sesuai dengan arti kata ini dalam dunia karawitan laras diartikan sebagai; (1) urutan nada dalam jangkauan gembyang (oktaf) yang memiliki jarak nada tertentu   (Soeroso, 1985, ISI Yk), (2) Laras adalah rangkaian nada yang tertentu jumlah dan tingginya (sruti) didalam satu gembyangan. Atau urutan nada dalam satu gembyangan yang tertentu srutinya (Ki Sindoesawarno, 1954:1, Ilmu Karawitan), (3) Laras adalah urut-urutan suara mulai yang paling rendah sampai tertinggi, yang tetap serta teratur swarantaranya (interval), menurut Wasisto Surjodiningrat, dkk. Dalam buku Gamelan dan Komputer, 1977 : 5-6 .             Sistem nada di dunia dikenal ada dua macam, yaitu system nada DIATONIS   dan system nada PENTATONIS. Sistem nada diatonis yaitu tangga nada yang um
Baca selengkapnya

GAMELAN JAWA III

-
Gambar
LARAS              Laras memiliki arti kata lurus, serasi atau kesesuaian. Kalau terkait suara,   menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata ‘laras’ berarti   tinggi rendahnya nada   ( suara, bunyi musik dan sebagainya ). Maka sesuai dengan arti kata ini dalam dunia karawitan laras diartikan sebagai; (1) urutan nada dalam jangkauan gembyang (oktaf) yang memiliki jarak nada tertentu   (Soeroso, 1985, ISI Yk), (2) Laras adalah rangkaian nada yang tertentu jumlah dan tingginya (sruti) didalam satu gembyangan. Atau urutan nada dalam satu gembyangan yang tertentu srutinya (Ki Sindoesawarno, 1954:1, Ilmu Karawitan), (3) Laras adalah urut-urutan suara mulai yang paling rendah sampai tertinggi, yang tetap serta teratur swarantaranya (interval), menurut Wasisto Surjodiningrat, dkk. Dalam buku Gamelan dan Komputer, 1977 : 5-6 .             Sistem nada di dunia dikenal ada dua macam, yaitu system nada DIATONIS   dan system nada PENTATONIS. Sistem nada diatonis yaitu tangga nada yang
Baca selengkapnya

GAMELAN JAWA III (lanjutan)

-
Gambar
Penerapan Prinsip Larasan Dalam Gamelan Wilahan Dan Pencon          Pelarasan pada alat music tiup atau dawai (kawat) lebih sederhana dan mudah dibandingkan pelarasan pada gamelan wilahan dan pencon. Pelarasan gamelan terdapat banyak kendala yang berasal dari teknisnya (factor manusiannya) dan yang berasal dari sifat material logamnya. Dari segi teknisnya dalam proses pelarasan ini banyak dibutuhkan peralatan penunjangnya selain pengetahuan dan keahlian, juga terkait erat dengan kepekaan pendengaran si pelaras. Dan dari segi material logam tentu juga akan berbeda-beda sifat atau karakternya gamelan yang dibuat dari besi baja, kuningan, singen dan perunggu. Juga pengaruh ketepatan paduan unsure logam sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas dan kestabilan larasan gamelan yang terbuat dari perunggu, singen dan kuningan. Maka dalam pelarasan gamelan logam ini   lebih sulit mencapai ketepatan atau presisinya, toleransinya bisa mencapai 25 cents.  Teori Hardjosubroto      
Baca selengkapnya